Sabtu Cahaya



Sabtu, 27 Mei 2017
Selamat jalan cahayaku
Cahaya yang selalu menemaniku dalam kegelapan
Memang mentari yang lebih bercahaya, namun cuma cahayamu yang bisa menghangatkan
Tidak ada rembulan ataupun bintang yang datang karena aku masih menjaga hati untukmu cahayaku
Ku tutup hati ini bersamaan dengan cahaya yang ada di dalam dada
Agar cuma cahayamu yang terus memancarkan di dalam hatiku
Entah sampai kapan aku terus menyimpan cahaya dalam hati
Karena hati sudah tertutup rapat dalam kegelapan, maka hanya cahayamu yang akan meneranginya
Layaknya bunga edelweis maka cints kita akan abadi
Layaknya gunung dan pantai maka rumahmu membuat candu
Seperti sukma yang kau tetapkan padaku maka jiwamu akan terus hidup di dalam diriku
Bukan goresan tinta lagi yang kau tuliskan tapi goresan rindu yang kau balutkan
Dingin dan riuh akan kebisingan dunia maka kau putuskan untuk mengakhirinya dan mencari ketenangan
Hanya ketenangan atas izin Sang Pencipta yang bisa merasakanya
Berbalut kain yang berwarna putih dan suci itu kau bisa merasakan hangatnya berada di dalam sana
Datanglah dan terus datang sesuka hatimu ke mimpiku
Karena hanya lewat mimpi kita ditemukan dan dipersatukan
Tidurlah senyaman mungkin sampai pada akhirnya kita dipertemukan dalam surga
Maka aku akan lebih banyak tidur agar aku bisa bersamamu selalu
Bukan karena aku tak punya impian tapi mimpilah yang menjadi penuntun dari setiap impianku
Seperti Achmad yang berarti terpuji maka buatlah semua orang tau bahwa kau memang layak menjadi sosok yang terpuji
Seperti Sabtu yang berarti hari maka menarilah layaknya manusia yang menikmati sabtu di malam minggu
Seperti Nur yang berarti cahaya maka teruslah membuat rumahmu bercahaya
Seperti judul film bersama bapak maka damailah di surga Allah Sabtu bersama Bapak
Bukan hanya kata-kata indah dan puitis yang ku tuliskan karena kau tidak membutuhkan ini
Hanya doa dan doa yang kau butuhkan untuk mengobati rasa rinduku serta rasa rindumu
Rindu yang membuat aku tersadar bahwa tidak ada manusia yang abadi di dunia ini
Ku titipkan rinduku untukmu sang pencipta sampaikanlah entah sampai kapan aku berlama-lama hidup di dunia berbalutkan rasa rindu untuk cahayaku
Jadikanlah cahayaku menjadi penerang surga dan penerang jalanku nanti menuju surgamu Allah

November 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Ilmiah: Pemahaman Bahasa Indonesia Yang Kurang Tepat Di Masyarakat

Berpacu Pada Waktu

Potret Kehidupan Tokoh Utama dalam Novel Pada Senja Yang Membawamu Pergi Karya Boy Candra