Lelaki Terbaik

Kamu, lelaki terbaik setelah ayahku.
Lihat? aku berusaha sebisa diriku untuk tidak terlalu larut dalam kesedihan yang mendalam.
Bukan, bukan karena aku tidak merasa hancur atas kehilangan dirimu, tapi aku sadar bagaimana di masa akhir hidupmu aku terus menerus dan selalu saja merepotkan dirimu. Tanpa pernah peduli waktu dan keadaan, kamu selalu siap dan ada untukku selama 24 jam. Kamu selalu menjaga, menemani dan menghiburku dengan cara-cara manismu. Lalu, setelah kamu ingin tenang di sisi-Nya, apakah pantas bila aku masih saja tak tau diri dengan menangisimu setiap waktu?
Tidak, aku bukan lagi wanita egois, aku tidak mengusik kebahagiaanmu di alam sana dengan menangisimu terus menerus. Sudah cukup di dunia kubuat kamu repot dengan segala macam tingkah dan sikapku yang menyebalkan.
Tapi, terkadang manusia biasa yang merasa paling benar dan tau segalanya merasa berhak menghakimi dan berkata seolah-olah aku tidak sedih atas kehilanganmu. Mereka lupa bahwa Allah tahu segalanya
Kamu lelaki baik hatiku, tak pernah sekalipun kita terpisah. Tapi untuk pertama kalinya selama kita bersama, di tanggal 27 Mei 2017 kamu meninggalkan aku buat selama-lamanya.
Kamu sudah bersama pemilik-Mu.
Allah tolong jaga lelaki baik ini untuk wanita kecil yang menyebalkan yang berusaha menjadi lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Ilmiah: Pemahaman Bahasa Indonesia Yang Kurang Tepat Di Masyarakat

Berpacu Pada Waktu

Potret Kehidupan Tokoh Utama dalam Novel Pada Senja Yang Membawamu Pergi Karya Boy Candra