Artikel Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA)
BIPA
(BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING)
Disusun oleh Nailatul Mafazah
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Muhammadiyah Surabaya
Indonesia
merupakan suatu Negara yang digemari para orang asing untuk dijadikan tempat
tujuan objek wisata, karena keindahan Indonesia akan kekayaan alamnya yang
begitu memukau bagi orang asing. Demi tujuan tersebut mereka membekali diri
dengan ketrampilan Bahasa Indonesia. Selain bahasa Inggris yang merupakan
bahasa Internasional dan digemari atau digunakan oleh kebanyakan orang, bahasa
Indonesia juga digemari oleh orang asing. Selain bahasa Indonesia mudah
dipelajari, kebudayaan Indonesia juga sangat diminati oleh orang asing. Program
BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing) adalah program pembelajaran
keterampilan berbahasa Indonesia. Keterampilan berbicara, menulis, membaca, dan
mendengarkan bagi penutur asing. BIPA dipelajari oleh semua mahasiswa
Darmasiswa yang belajar di Universitas yang ada di Indonesia. Pembelajaran BIPA
memerlukan kurikulum, bahan ajar termasuk buku ajar dan kamus dwibahasa, metode
pembelajaran yang tepat, dan media belajar audio-visual yang dirancang secara
khusus. Kehadiran BIPA tentu saja merupakan suatu kabar
gembira ditengah merebaknya isu kepunahan bahasa dan kecenderungan penggunaan
bahasa asing. Program BIPA bukan saja terlahir karena kepentingan-kepentingan
finansial tertentu, melainkan juga karena adanya semangat untuk
memancanegarakan bahasa kita. Di tengah banyaknya generasi yang tidak lagi
mencintai bahasa mereka, BIPA, melakukan tindakan penyelamatan secara nirsadar
dengan mengakomodasi warga lintas negara yang mau “merawat” bahasa Indonesia di
ingatan mereka.
Media Pembelajarn BIPA. Dalam memperkenalkan bahasa
Indonesia kepada orang asing tidaklah lupa jika kita memperkenalkan budaya
Indonesia. Metode pembelajaran selain mengajarkan kosa kata bahasa Indonesia
ajarkanlah keragaman budaya serta keindahan alam yang ada di Indonesia. Lebih
menarik lagi jika proses pembelajaranya dilakukan tidak dalam ruang kelas
melainkan di tempat terbuka. Objek yang dituju akan menjadi media pembelajaran
yang lebih menarik bagi orang asing, jadi orang asing lebih banyak mengingat
kosa kata yang telah diajarkan. Selain media pembelajaranya melakukan observasi
di luar ruangan media pembelajaran juga dapat menggunakan sebuah lagu ataupun
permainan agar lebih menarik lagi.
Bahasa Indonesia banyak digemari orang asing karena
menurut mereka bahasa Indonesia lebih mudah dipelajari dibandingkan bahasa
Inggris. Untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) bahasa Indonesia
sangat dibutuhkan bagi orang asing, selain untuk tujuan bekerjasama dengan
masyarakat Indonesia. Diluar negri sudah banyak lembaga yang membuka pengajaran
bahasa Indonesia. Namun ada pula hambatan yang dialami dalam beberapa lembaga
di luar negri. Misalnya, di Australia,
seperti yang dituturkan Sarumpaet (1988), hambatan khas terhadap perkembangan
BIPA adalah "kurangnya lowongan pekerjaan atau jabatan untuk mereka yang
mempunyai kemahiran dalam Bahasa Indonesia" di Korea, menurut Young-Rhim
(1988), "hambatan lain yang kami rasakan hanyalah mengenai materi
pelajaran" di Amerika Serikat, persoalan mutu pelajaran masih harus
diupayakan pemecahannya, sebagaimana diutarakan oleh Sumarmo (1988). Di Jerman,
karena minat mempelajari bahasa dan kebudayaan Indonesia terus meningkat, upaya
perlu dilakukan "melalui peningkatan penulisan dan penerbitan buku tentang
Indonesia baik dalam bahasa asing maupun dalam bahasa Indonesia"
(Soedijarto, 1988). Di Jepang guru BIPA "membutuhkan kamus yang lengkap,
terutama kamus yang lengkap dengan contoh pemakaian kata yang cukup
banyak" (Shigeru, 1988).
Idealnya seorang pengajar BIPA harus dibekali
ketrampilan mengajar sertaberbagai pengetahuan. Orang yang mengajarkan BIPA
juga bukan orang yang sembarangan, melainkan mereka juga harus mahir dalam
bahasa Indonesia. Dikarenakan zaman makin canggih maka manfaat media teknologi
sangatlah dibutuhkan, maka dalam pengembangan pendidikan internet berfungsi
baik sebagai sumber bahan dalam mencari suatu hal dan pemahaman maupun
pengetahuan lebih mudah diperoleh. program BIPA secara sistematis, terencana, dan
berkesinambungan di luar negeri adalah cara paling efisien untuk meningkatan
citra tentang negara dan bangsa kita.
Hanya dengan promosi yang berlanjut dapat dikembangkan citra
yang baik dan dilenyapkan citra yang buruk tentang bangsa dan negara kita.
Hanya kalau masyarakat dunia menilai bahwa kita menghargai kebudayaan dan
bangsa kita sendiri, mereka dapat menerima bangsa indonesia sebagai warga dunia
yang pantas dihormati.
Komentar
Posting Komentar