Dalam diamku

Jika kamu bertanya siapa yang selalu ada di bait doa, tersenyumlah, sebab kamu tidak pernah lepas dari genggaman itu. Jika kamu bertanya siapa yang ku inginkan ada di masa depan ku, tersenyumlah, sebab semesta pun tahu kamu adalah jawabanku.
Diam ku bukan berarti tidak memperjuangkanmu. Andai kamu tahu, selalu bayangmu yang kupandang sebelum aku terpejam dalam malam.
Aku diam, karena aku ingin belajar memahami jika mencintai, tak harus saat ini juga dapat memiliki.
Mencintaimu, menyayangimu, mengkhawatirkanmu, sungguh ini sudah bagian dari keseharianku. Mungkin tak kamu dengar resahku tapi percayalah, semesta setiap saat mendengar doaku untuk keselamatanmu.
Mungkin benar, saat ini kita sedang begitu dijauhkan. Tapi, aku ingat perkataan "doa-doa itu kekuatan, ia mampu mendekatkan, seberapa pun jarak memisahkan."
Baik-baiklah di mana pun kamu berada. Mungkin sekarang belum waktunya semesta mempertemukan kita. Semoga keyakinan kita sama, doa yang dilakukan bersama-sama akan lekas sampainya.
Terlepas dari waktu, menunggu...

November, 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Ilmiah: Pemahaman Bahasa Indonesia Yang Kurang Tepat Di Masyarakat

Berpacu Pada Waktu

Potret Kehidupan Tokoh Utama dalam Novel Pada Senja Yang Membawamu Pergi Karya Boy Candra