Dia telah pergi, kamu jangan sedih

Kau pergi, tingalkan dunia, tempat kita selalu bahagia ketika memadu kasih. Saling bertukar cerita, tak peduli pada cibiran semesta yang iri pada kebersamaan kita. Hingga maut menjemputmu dengan cara yang tak terduga, kisah kita pun mati oleh kepergianmu menuju dunia lainya. Tanpa lambaian tangan sebagai salam perpisahan.
Detik yang berbaris hanya membuat hati makin teriris. Ingatanku lumpuh, sebab rindu senyummu jauh lebih kuat dibanding rasa inginku untuk mengikhlaskan pergimu. Kepasrahan selalu kalah oleh kerinduhan yang semakin kutahan, rindu ini semakin membuatku tercabik kepedihan.
Dapatkah kau dengarkan?
Doaku tak pernah berisitirahat memanggilmu yang kini telah berada dalam pelukan Tuhan. Mengharapkanmu sedetik saja untuk hadir dalam mimpiku dengan menyunggingkan senyuman. Memberiku alasan untuk kembali semangat melanjutkan kehidupan, seperti saat kau masih menemani hariku sepanjang jalan.
Mungkin Tuhan begitu menyayangi kita, hingga kisah bahagia yang kita rangkai bersama dipisahkan dengan cara berakhirnya usia. Tapi,kenapa harus kamu yang pergi dahulu? Belum sempat kita menua bersama. Kini aku harus menjalani waktu dengan air mata yang tak mampu kutahan jatuhnya. Isak tangis membuat ingatan semakin terengah-engah. Mengenangmu yang jauh disana, yang akupun tak tahu harus berapa detik lagi yang kubutuhkan untuk menemui kata rela.
Dan kini, aku cukup menyadari bahwa mengharapkanmu kembali akan selalu sia-sia. Maka yang aku bisa hanya memuisikan namamu dalam bercarik doa. Mewakilkan rinduku hanya dengan tangan yang mengadah di atas sajadah yang selalu basah oleh air mata. Mengharap Tuhan selalu memberimu bahagia di alam sana. Sebab Dia adalah sebaik tempat pulang, sedang aku hanya makhlukNya yang pernah mencintaimu teramat dalam.
Kini, aku sudah ikhlas lebih dari sebelumnya, aku percaya bahwa Tuhan pasti mengganti setiap kehilangan dengan sesuatu yang jauh lebih baik untukku.Aku berhak bahagia atas segala kesakitan yang menimpaku. Aku harus bisa melepaskan semua tekanan dari masa laluku. Aku percaya bahwa setiap yang baik memang dimulai dari sesuatu yang tak mudah. Aku sudah mencoba segala usaha agar hatiku bangkit dan tabah. Bukan berarti aku melupakanmu dan kenangan kita begitu saja! Aku mencoba bangkit dari keterpurukan hati, mementaskan diri menjadi yang lebih baik.Aku yakin kamu setuju akan hal ini, karena kamu tetap berada di dalam hati ini di ruangan yang tersendiri yang menyimpan memori tentang kita begitu rapi.
Selamat jalan kasih,
Telah kuistirahatkan cinta kita di pusara paling sunyi dan bertabur puisi mewangi, dan bila saatnya nanti, semoga ada tempat di surga untuk kita menyandingkan bahagia bersama, lagi...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Artikel Ilmiah: Pemahaman Bahasa Indonesia Yang Kurang Tepat Di Masyarakat

Berpacu Pada Waktu

Potret Kehidupan Tokoh Utama dalam Novel Pada Senja Yang Membawamu Pergi Karya Boy Candra